Masih hangat diberitakan tentang penderitaan yang dialami oleh Sumiati TKW asal Dompu kali ini kita dikejutkan lagi tentang berita tewasnya TKW asal Cianjur Jawa Barat Kikim Komalasari. Tidak kalah sadisnya jenazah Kikim ditemukan di tempat sampah setelah sebelumnya sempat dianiaya oleh majikanya. Penderitaan TKI asal tanah air sepertinya tidak ada akhirnya. Yang disebut-sebut sebagai pahlawan devisa harus tewas mengenaskan. Diberlakukan secara tidak manusiawi setelah meninggalpun masih disiasiakan.
Sekedar saran nih ada baiknya kalau Indonesia menghentikan Import TKI ke Arab dan negara-negara yang sering menyiksa TKI. Biar mereka cari negara lain yang mau suplai tenaga kerja. Lagipula toh tidak ada efeknya bagi para TKI yang merantau. Yang tadinya miskin ya tetap saja miskin. Apa ada data yang menunjukkan kalau setelah para TKI merantau ke negeri orang mereka jadi kaya ? Pulang dengan duka atau pulang tinggal nama.
Kebanyakan para TKI juga memiliki pendidikan yang rendah. Artinya mereka sangat mudah dibodohi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang menawarkan kesejahteraan di luar negeri.
Kasus Kikim Komalasari sendiri sudah ditangani langsung oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa setelah Jum'at pagi menerima kabar tewasnya Kikim di Kota Abha. Menlu menegaskan kalau Pemerintah Indonesia akan melakukan langkah-langkah hukum untuk menangani kasus Kikim. Ya pastinya lah pak, masa pake langkah seribu. Harusnya kena hukuman mati pelakunya, kalau sampai tidak dihukum mati kebangetan.
Sekali lagi saya tegaskan kalau TKI itu bukan budak yang dapat diperlakukan seperti binatang. Mereka juga manusia, kalau negara mau menerima devisa yang dihasilkan ya lindungi juga hak-hak mereka.