Jauh menjalani pendidikan dari waktu ke waktu tidak pernah membuat saya dekat dengan kebudayaan saya sendiri, khususnya budaya jawa. Saya terlahir di tanah Jawa yang terkenal dengan kekayaan kebudayaan dan kelestarianya tempo dulu. Segala bentuk ilmu kehidupan yang saya jalani setiap hari ini tidak pernah menyentuh tentang apa yang disebut sebagai kebudayaan dan tata krama Jawa. Adapun saat untuk mempelajarinya dulu kala ketika masih duduk dibangku sekolahan hanya saya manfaatkan sebagai pelepas rasa kantuk.
Mungkin ini sudah saatnya bagi saya untuk melantunkan cerita dibalik benak saya tentang sesungguhnya arti hidup di tanah Jawa. Membuat semuanya begitu mudah dan tidak pernah ada rasa terbebani diantara puing-puing masalah yang terjadi didalam kehidupan saat ini sangatlah sulit. Bahkan untuk mengenal jati diri kita sendiri saja masih butuh waktu dan upaya.
Kenapa selama ini saya susah payah mempelajari sesuatu diluar kendali dari budaya saya. Yang hanya akan membuat orang bertanya "Kenapa dia lain dari kita? dia adalah orang asing yang hidup diantara kita. Dibesarkan di tanah kita namun tak pernah menyentuh jarinya. Dia selalu sibuk memperhatikan orang asing dan mempelajari lalu melakukan apa-apa yang dipelajarinya setelah itu". Malu aku mendengarnya, tak aku sangka begitu susahnya menjelaskan kepada beliau-beliau kenapa aku disini.
Kami adalah rakyat terbuka
Menerima orang asing dengan sangat terbuka, ramah, tepo seliro (mengedepankan harmoni, keserasian, kerukunan, dan rahmat). Kami dapat menerima perbedaan apapun bentuk dan dasar yang telah terbentuk didalamnya. Rasa pengerten akan sesama manusia sudah diajarkan oleh orang tua kami sejak kecil, agar dapat mengasihi sesama.
Walau susah untuk mengenal dan belajar akan budaya saya sendiri namun bukan alasan untuk meninggalkan dan menggantikannya dengan dunia modern.
Share this:
Found an article helpful? Donate via Paypal