Dewasa bukan berarti bebas

Dewasa bukan berarti bebas

Tak terasa sudah 19 tahun raga ini menghuni bumi, rasanya baru kemarin kaki menginjak. Masih teringat masa-masa disaat bermain bebas, diiringi canda dan tawa menggema keras bersorak sorai dengan sebaya. Saat masa kanak, beranjak hingga masa remaja. Dimana saat pertama kali rasa kasmaran menghantui siang dan malam. Saat dimana penuh emosi dan nafsu yang sulit dibendung, seolah tiada rintangan yang menghadang untuk berbuat. Namun semua hanya masa lalu, walaupun dapat semuanya terlewat namun takkan trlupa hingga nanti. Bagaimana semua ini berawal tiada yang tahu dimana awal dan tempat akhiran skenario kehidupan.

Banyak diantaraku bersuara bahwa saatnya bebas, meraih yang kita inginkan karena kita telah dewasa, terbebas dari aturan-aturan yatim dan piatu kita. Saatnya melakukan apa yang kita pendam selama ini, nafsu dan hasrat yang lama terpendam sudah saatnya kita luapkan. Ungkapan macam apa kau, bukankah yang kau maksud dengan kebebasanmu itu adalah nafsu-nafsumu yang tidak berguna, yang hanya merusak sedikit demi sedikit kehidupan baikmu. Menghindarkanmu dari surganya, dan menjauhkanmu dari yatim dan piatumu yang selama ini menatihmu sebelum kau merangkak hingga berjalan bebas.

Syukurlah disekian suara muncul sebuah suara yang jernih hingga menjadi sebuah cerminan dari hati. Beliau berkata, kehiduoan kita ibaratkan membangun rumah, dimana saat kita remaja sekitar usia 20-25 adalah saat dimana sebuah pondasi kita bangun. Dapat kita ketahui bahwa membangun pondasi adalah pekerjaan yang paling berat diantara pekerjaan lainnya. Saat kita beranjak menuju 30 tahun adalah dimana saat kita mmebangun tembok rumah. Dan akhirnya disaat beranjak 40 tahun kita memasang atap atau genteng rumah. Dan Akhirnya kita dapat menikmati apa yang kita kerjakan sebelumnya. Namun dalam proses pembangunan tidak berpatok kepada umur, dengan kemampuan yang berbeda Tuhan menciptakan manusia. Karena itu untuk menyelesaikan bangunan rumah ada yang hanya membutuhkan sedikit waktu, ada yang membuthkan waktu yang lama, dan ada juga yang tidak sempat menyelesaikan bangunannya karena waktu yang terbatas di dunia atau karena hal lainnya.

Saat ini adalah dimana sebuah batu pertama dalam hidup ini diletakkan.


Share this:

Disqus Comments