Aksi Operator Warnet Untuk Indonesia

Aksi Operator Warnet Untuk Indonesia

Yogyakarta, 6 Agustus 2012

Karena sesuatu hal aku terdampar di Jogja, kota kaya budaya milik masyarakat yang anggun dan ramah luar biasa. Esok perjalanan ke UGM, tanpa teman dan sanak sudara tak ada pilihan malam ini selain menginap di ruang takmir Masjid Al-Ikhlas belakang terminal Giwangan. Ruang takmir ini serasa Hotel berbintang dengan suasana ramadhan, disamping tikar masih banyak teh manis dan roti sisa perayaan Nuzunul Qur'an.

Subuh sudah usai saatnya melanjutkan perjalanan menuju UGM. Secepat mungkin langkahku mencoba menemukan UGM, bertanya kepada tukang becak, penjaga warung foto copy, dan beberapa penjual nasi. Hingga akhirnya kutemukan tepat dibelakang UGM lokasi strategis untuk menimba ilmu.

Setelah sampai ternyata tak ada selebaran lowongan pekerjaan di semua warnet sekitar UGM, tidak ada keberanian agar mulut ini mampu menanyakan tentang lowongan operator warnet. Seperti bulu ditengah samudra, terombang ambing dilautan luas.

Masih ada tekat kuat namun tak ada keberanian hanya mengharapkan keberuntungan. Dihari kedua tepatnya tanggal 8 sudah mencapai ketitik rendah, tak ada apa-apa yang berharga kecuali HP yang kerap kali kudengar bisikan untuk melelangnya. Hanya beberapa ribu rupiah sisa kekayaan yang masih terendap didalam tas ranselku.

Diatas adalah penggalan dari diary saya dan sekarang kenyataanya sudah berbeda. Saya sudah bekerja, ada tempat tinggal, dan tentu saja HP kesayangan saya masih utuh.

Perkenalkan nama saya Lilis Kuntoro (nama asli) tapi di dunia maya biasanya saya memakai nick name saka, saka hero, dan sakahuebat. Lain kali mungkin kita akan bahas kenapa saka tapi kali ini ijinkan saya sedikit bercerita tentang keyakinan, keberanian, dan kepedulian.

Benarkah 50% penduduk Indonesia berusia di bawah 27 tahun ? jawabanya adalah saya tidak tahu. Tapi yang saya tahu sebagian generasi muda kita shit, payah, pecandu, dan mengalami cacat moral.

Mau tahu fakta ? turunlah ke jalan dan hitung berapa banyak pemuda berseragam sekolah yang seharusnya berada di bangku kelas malah asik nongkrong. Sempatkan ke Warnet dan cek satu persatu billing jika beruntung mungkin anda bisa memergoki dua sejoli yang asik bermesraan bagaikan artis JAV. Tidak mau kalah para pendekar tawuran pun rutin mencari sensasi.

Mau lihat pertunjukan yang lebih seru lagi? yang ramainya bagaikan sorak-sorai penonton Realmadrid Vs Barcelona. Maka masuklah ke game center dan temukan meriahnya diantara pemuda calon generasi bangsa Indonesia sedang asik mempertaruhkan masa depan mereka dengan bermain game online.

Mau tau apa yang mereka suka ? rokok, pornografi, game online, seks bebas, bolos sekolah, korupsi uang sekolah, mandi sehari sekali.

Apa yang mengancam masa depan mereka ? rokok, pornografi, game online, pernikahan dini dan aborsi, putus sekolah, kriminalitas, bau badan.

Siapa orang yang paling dekat dengan mereka ? bukan ibunda dan ayahnya, bukan juga bapak dan ibu guru tetapi saya si Operator Warnet. Dengan kedekatan itu saya mencoba beberapa hal kecil, memulai dengan blogging dan social media marketing (facebook dan social bookmarking)serta SEO.

Berikut adalah hasil dari usaha kecil itu :

Hasil satu bulan dari shvoong :


Target pada bulan ketiga $20 perbulan

Hasil satu bulan dari blogging :

Blog 1


Blog 2


Target bulan ketiga 500 visitor / hari

Maaf jika pembuktian diatas dianggap biasa saja dan terkesan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang anda dan orang lain hasilkan. Tetapi bagi saya hal itu adalah fantastik. Namanya krisna, seorang pelajar kelas 2 SMP yang setiap hari rela menghabiskan waktunya di warnet.

Artikel ini ditulis sebagai syarat agar saya bisa mendapatkan Ipad Mini 16 GB dari Lintas.me yang nanti dari hasil penjualan Ipad tersebut akan ditukar dengan seperangkat PC yang digunakan sebagai sarana belajar anak pecandu game online. Target saya Januari 2013 sudah tersedia office + 5 PC untuk anak-anak bermain dan belajar. Karena aksi untuk Indonesiaku adalah keyakinan, keberanian, dan kepedulian serta mengajarkan keyakinan, keberanian, dan kepedulian.

Taman pintar ini akan dijadikan wadah untuk membina perkembangan skill dan kemampuan anak. Serta membuat ekosistem baru dalam bermain game agar tidak kecanduan dengan cara tidak menstop kegiatan bermain game secara langsung, namun memberikan jadwal tambahan dan memangkas waktu bermain game. Seperti belajar blogging, programing, dan game maker. Memberikan pendidikan moral bagi anak agar mampu menghargai kerjakeras orang tua.

Butuh keyakinan dan keberanian untuk mendapatkan hal yang kita inginkan. Namun butuh kepedulian untuk menjaga keinginan.

Karya ini tidak dikhususkan untuk menyerang pelaku usaha game online. Hanya mengingatkan bahwa kepedulian tidak akan mengurangi pendapatan anda.

Didedikasikan untuk :
Ibu Saya
Guru besar saya Pak Aziz
Anak-anak Tukangan Danurejan Yogyakarta

Share this:

Disqus Comments