Penipu

Penipu

Selama ini mereka sudah membuatku ragu akan keberadaannya, mengintai dan bagai hewan melata yang haus akan sensasi. Selama ini yang aku pikir jenius ternyata adalah kebodohanku dan yang ternyata kuanggap kebodohan adalah sebuah kejeniusan. AKu tidak bisa memilah mana yang ku tunjuk dan mana yang ku jalani. Dia bagai nyata, sepertinya aku dapat merasakan kenyatannya dalam jarak seribu mil sekalipun. Lama aku rasakan dan tanpa melihat jauh ke dalam, dia adalah kebodohanku. Aku tertipu oleh sebuah keindahan luar yang hanya menyinarkan kebohongan selama ini. Sial aku benar-benar tertipu, tapi takkan ku maki dia. Mulanya aku, bukan dia.

Ternyata sakit juga, bulu kuduk merinding palung hati seraya tertusuk. Akhir ini ku rasakan begitu dalam, hingga nyaris merengek. Sial takkan itu terjadi, takkan pernah. Kau tau kau bukan beruntung untukku dan aku bukan beruntung untukmu. Aku beruntung untuk yang lebih baik.

Share this:

Disqus Comments