Si mantan Penjajah bisakah Jadi Guru besar ^-^ ?

Si mantan Penjajah bisakah Jadi Guru besar ^-^ ?

Belanda apa yang kami pikirkan tentang negeri itu? Sebuah kata yang tak asing di telinga lantaran sejak sekolah dasar hingga SMA selalu mempelajari sejarah yang tak luput dari negeri kincir angin tersebut. Belanda berasal dari kata Koninkrijk der Nederlanden, secara harfiah berarti ”Kerajaan Tanah-Tanah Rendah”. Di Indonesia sendiri Kata Belanda diambil dalam bahasa Portugis Holanda- olanda- wolanda - bolanda - maka jadilah ”Belanda” (maklum Gan lidah orang portugis beda ama kita-kita lagian lebih pantes Belanda yee, coba kalau Holanda bisa bentrok sama Kangen Band). Yang kami dengar hanya kekejaman, Tanam paksa, kerja Rodi, perampasan hak rakyat, dan kekejaman-kekejaman lainnya. Tak terbesut sedikitpun tentang kebaikan dari negeri itu. Lambat laun berjalan tak lagi atau jarang mendengarkan tentang cerita sejarah kekejaman Belanda, mungkin karena saya mengantuk saat Bu Ina menarangkan atau memang sudah bukan saatnya lagi bagi kami untuk mengulas masa lalu yang menyedihkan selama 350 tahun di belenggu.

Semenjak perkenalan saya dengan Om Internet saya lebih sering berkunjung di luar negeri, dari berbagai benua. Tentunya bukan kunjungan wisata melainkan browsing tentang kemajuan teknologi di dunia saat ini. Salah satunya adalah Holand / Belanda hemmm apa sih hebatnya Belanda. Huh tau nggak sih sob sebenarnya sejak jaman penjajahan dulu Belanda sudah membangun beberapa sarana dan prasarana untuk penanggulangan banjir, ya mungkin tidak sempat diteruskan keburu Indonesia direbut Jepang dan akhirnya merdeka. Tapi yang membuat saya kagum adalah tentang Pertanian di Belanda. Kenapa ???

Menurut FAO hasil produk pertanian Belanda tidak ada satupun yang menjadi nomor satu di dunia. Paling tinggi adalah nomor tiga produksi tertinggi di dunia, dan itu pun satu produk dari 50 produk yang ditampilkan, yaitu jamur (mushrooms).
Lalu apa yang dibanggakan dari negeri Belanda ?

Negara yang banyak berpasir dan berkarang ini, bisa mencukupi bahan makanan bagi warga negaranya tanpa mengimpor, bahkan mengekspor semua. Sementara di Indonesia masih melakukan impor beras, kedelai, gula, dan produk pertanian lainnya Masih ingat krisis tempe?. Dulu di zaman Hindia Belanda Indonesia yang memasok rempah-rempah keseluruh dunia, sekarang malah sebaliknya.

Pertanian Modern Kompetitif
Keunggulan Belanda terletak salah satunya pada pertanian modern yang kompetitif di tengah globalisasi pertanian seperti sekarang ini Gan. Pertanian di tengah Pajak dan upah buruh yang tinggi masih bisa menjadi andalan ekspor bagi negara kincir ini. Untuk mendukung hal tersebut butuh sebuah manajemen yang baik dalam pengelolaannya.

Produk pertanian merupakan produk dengan daya tahan yang rendah, serta harga yang cenderung terus menurun. Mekanisme pemasaran dan transportasi yang cepat menjadi kunci dalam usaha di bidang pertanian.
Upah buruh yang mahal, disiasati oleh para pelaku usaha di Belanda dengan sistem full teknologi dan SDM yang handal. SDM tidak banyak terpakai,namun pekerjaan berjalan optomal. Menggunakan teknologi-teknologi modern buatan dalam negeri Gann, dan nggak malu.

Pemasaran produk pertanian Belanda, banyak mengambil pasar-pasar modern, seperti supermarket. Kemasan yang menarik dan diletakkan di tempat yang mewah akan meningkatkan nilai jual. Tindakan pasca panen yang tepat, seperti pengakutan dengan pendinginan akan mampu membuat produk bertahan lebih lama. Tentunya sistem ini harus di dahulukan dengan perencanaan keuangan yang matang.
Iklim yang kurang bersahabat seperti di Indonesia bagi pertanian, membuat penerapan pertanian dilakukan di Green house. Jangan heran, ketika di Belanda yang banyak kita jumpai adalah rumah kaca dengan ukuran yang luas. Kondisi seperti ini membuat biaya produksi yang tinggi, makanya harus pintar-pintar dalam mengelola Green house tersebut.

Perhitungan ekonomi dalam pengelolaan Green house harus benar-benar detail. Pengaturan pemakaian dan penjualan listrik, baik dari perusahaan listrik atau pun generator sendiri juga di perhitungkan. CO2 dari hasil pembakaran pembangkit dimanfaatkan kembali ke green house, sebagai tambahan suplai CO2 bagi asupan tanaman.

Manajemen yang efisien untuk memonitor kerja buruh juga diberlakukan. Efisiensi dalam bekerja, serta pemberlakuan sistem insentif untuk meningkatkan produktivitas dan manajemen pemasaran.

Waktu transportasi yang singkat, tidak membuat turunnya kualitas produk pertanian Belanda.

Produk turunan dari hasil pertanian, mengambil peranan yang sangat besar bagi terciptanya lapangan pekerjaan yang banyak. Membuat produk olahan dari negara kincir banyak beredar diseluruh dunia.

Pemasaran Bunga Terbesar di Dunia

Bunga merupakan salah satu komponen penyumbang devisa cukup besar selain dari produk pertanian.


Reff ; Google
Menuju Komunitas Global, melalui pertanian


Reff ; http://www.wageningenuniversity.nl/UK/

Perguruan tinggi Belanda yang terkenal dengan ilmu Pertaniannya adalah Universitas Wageningen. Interaksi sosial yang bagus di Belanda, dibangun dan diterapkan dalam sistem pendidikannya. Kemampuan menghargai, mengeksplorasi ilmu, serta budaya diskusi membuat sistem pendidikannya maju. Pendidikan maju, maka sektor-sektor lain juga mengikuti kemajuan tersebut termasuk Pertanian.

Negara sekecil Belanda dengan tantangan alam yang luar biasa sebenarnya bisa menjadi Guru Besar bagi Negara tercinta Indonesia. Kenapa harus malu untuk menimba ilmu bisa saja di suatu saat Belanda akan belajar dari Indonesia, bukankah dunia itu berputar seperti roda, jika tidak ada gaya untuk memutarkannya maka kita akan selalu dibawah. Sedangkan energi untuk memutarkan roda itu adalah semangat kita untuk belajar. Kemungkinan terbesar untuk menanggulangi banjir tahunan, kelaparan, dan kekurangan gizi bisa kita cegah sedini mungkin.

Sekian sepenggal kisah oleh-oleh saya dari Belanda dengan transportasi Google Air. Semoga bermanfaat buat Agan-agan sekalian dan termotifasi lebih maju untuk menimba ilmu walaupun dengan mantan musuh kita. Musuh kan dulu sekarang maa bisa jadi partner, yang teman bisa jadi lawan yang lawan bisa jadi teman,,Lhaadalah ,,,




Share this:

Disqus Comments